Kamis, 11 Maret 2021

Winamp: Sempat Mati, Kini Apa Kabarnya?

Masih kenalkah Anda dengan Winamp? Itu loh aplikasi pemutar musik paling terkenal di era tahun 2000-an. Winamp seolah-olah menjadi aplikasi yang paling wajib diinstal di komputer setelah Microsoft Office. Bagi yang hobi ngutak-atik komputer atau hobi main ke warung internet pasti sering melihat aplikasi ini. Nama Winamp yang bergaung dimana-mana, kini hilang begitu saja, seolah-olah lenyap ditelan bumi di tengah-tengah hiruk-pikuk kepopuleran layanan pemutar musik berbasis streaming semacam JOOX maupun Spotify. Kemanakah Winamp? Bagaimana nasibnya sekarang? Simak tulisanku berikut ini.

Logo Winamp. Logo lama (atas), logo terbaru 2017 (bawah)

Sejarah Singkat Winamp

Debut Winamp pertama kali dimulai pada tahun 1997. Dua orang mantan mahasiswa University of Utah yang bernama Justin Frankel dan Dmitry Boldyrev mencoba menggabungkan user interface buatannya dengan engine pemutar file MP3 yang bernama Advanced Multimedia Products (AMP). Konsep mendengarkan musik di komputer merupakan hal yang baru pada era tersebut dan belum terpikirkan oleh mayoritas pengguna komputer, dan bahkan sebagian besar orang belum mengenal yang namanya "MP3". Oleh sebab itu, kemunculan Winamp ini menjadi sebuah ide yang brilian karena fitur-fitur yang dibawanya belum ada di pemutar file musik sebelumnya.

Winamp menawarkan kemudahan bagi pengguna untuk membuat playlist hanya dengan drag & drop file-file musik di komputer ke tampilan window Winamp. Kemudahan tersebut dilengkapi dengan aplikasi Winamp yang tak rakus resources, sehingga tak heran di tahun yang sama Winamp mampu menembus angka 3 juta lebih jumlah unduhan. Kepopuleran Winamp ini turut menarik perhatian AOL, sebuah web portal milik Amerika dan penyedia jasa berbasis online, membeli Winamp dari Nullsoft pada tahun 1999 dengan uang transaksi sebesar $80 juta.

Kepopuleran Winamp terus melejit, hingga di mana pada tahun 2001 tercatat Winamp memiliki 60 juta pengguna. Walaupun pamor Winamp sempat turun akibat hadir pesaing baru iTunes dan buruknya major update Winamp versi ketiga, setidaknya Winamp tetap menjadi pilihan nomor satu untuk urusan pemutar musik, terutama di Indonesia.

Hingga pada akhir tahun 2013, AOL mengumumkan akan mengakhiri dukungannya terhadap Winamp dan menutup segala hal layanan yang berbau tentang Winamp. Memang keputusan tersebut tak akan memberikan dampak buruk secara langsung bagi pengguna setia Winamp. Namun, dikarenakan terhentinya support dari AOL tersebut menyebabkan Winamp tak akan mendapatkan perbaikan bug maupun permasalahan security untuk kedepannya, dan Winamp pun berakhir di versi 5.666. Pengakhiran support terhadap Winamp juga menyebabkan calon pengguna Winamp tak dapat lagi mengunduh aplikasinya lagi di situs resmi Winamp.

Winamp Sempat Mati Suri

Pada awal tahun 2014, penyiar radio daring dari Belgia, Radionomy, secara resmi membeli brand milik Nullsoft, salah satunya ialah Winamp. Radionomy membuka kembali website Winamp agar Winamp 5.666 dapat diunduh kembali. Aku ingat betul di era ini orang-orang sudah tak lagi menginstal Winamp di PC-nya, kecuali beberapa oknum tertentu yang masih terjebak nostalgia di era zamannya Windows XP. Gempuran layanan iTunes yang semakin komplit dan makin maraknya smartphone yang mampu mengorganisir file-file musik agar dapat mendengarkan lagu kapan pun dan dimana pun membuat eksistensi popularitas Winamp semakin terkubur dalam-dalam.

Winamp 5.666 runs flawlessly in Windows 10, dengan Visualization defaultnya.

Pada kuartal ketiga tahun 2018, dilaporkan Winamp 5.8 Beta muncul di salah satu situs berbagi file oleh seorang pengguna anonymous, dengan build date pada tanggal 26 Oktober 2016. Mengikuti kehebohan munculnya Winamp 5.8 beta tersebut membuat Radionomy memutuskan untuk merilis Winamp 5.8 secara resmi pada 18 Oktober 2018, sebuah aplikasi Winamp yang pertama kali dirilis oleh Radionomy.

Apa Kabarmu, Winamp?

Pada 18 Oktober 2018, CEO Radionomy, Alexandre Saboundjian, mengumumkan versi baru Winamp - Winamp 6 - akan dirilis pada 2019. Hingga saat aku menulis tulisan ini, tidak ada kabar lebih lanjut mengenai kelanjutan dari Winamp versi keenam ini.

Oke, baik, masih ada Winamp 5.8. Walaupun telah dirilis pada tiga tahun silam dan tak ada kelanjutan updatenya, setidaknya masih punya alternatif buat mengunduh aplikasi Winamp, bukan? Ketika aku mengunjungi situs resminya Winamp, halaman web masih bisa diakses dan bahkan terdapat tombol "Download" yang mentereng dibalut dengan warna oranye. Namun ketika aku mengeklik tombol tersebut, tombol tidak memberikan efek apapun karena tombol tersebut hanya berisi sebuah link dummy. Apakah ini pertanda pihak Radionomy kembali menutup akses untuk mengunduh aplikasi Winamp secara resmi?

Situs resmi Winamp dengan tombol Download yang tak berguna

Sebenarnya masih ada situs pihak ketiga tempat untuk mengunduh Winamp, baik untuk versi yang ke 5.8, 5.666, bahkan versi paling lawas pun masih bisa kita unduh dengan mudah. Namun, karena statusnya sebagai "third party" kita tidak akan tahu apakah installer yang diberikan murni dari Nullsoft langsung atau telah disusupi beberapa aplikasi jahat.

Menurut sebuah laporan, Winamp versi 5.666 alias versi Winamp terakhir sebelum mati suri masih bisa dijalankan di Windows 10. Permasalahan di Winamp akan muncul ketika user menggunakan display scaling pada layar monitor yang beresolusi tinggi. dikarenakan tidak adanya dukungan secara langsung dari fitur yang dimiliki Windows 10 ini. Hal ini masih bisa diatasi dengan mengatur Window Scalling menjadi 2 kali lipat atau dengan menekan tombol shortcut Ctrl+D.

WACUP (Winamp Community Update Project)

Winamp Community Update Project (WACUP) adalah sebuah komunitas yang didedikasikan untuk memberikan patch perbaikan-perbaikan terhadap Winamp 5.666. Komunitas ini digagas pertama kali pada tahun 2016 oleh salah satu mantan developer Winamp yang telah berpengalaman selama 18 tahun dengan plug-in Winamp dan menjadi bagian tim pengembang Winamp sejak tahun 2007 hingga Winamp rilis AOL yang terakhir. Wajar sih menurutku jika tim WACUP memilih Winamp 5.666 untuk terus dikembangkan oleh komunitas ini.

WACUP Build #7170 (22 Februari 2021)

Winamp versi WACUP sifatnya masih dalam tahap pengembangan. Di situs WACUP sendiri mengatakan sebaiknya untuk meletakan aplikasi WACUP di folder yang berbeda dengan Winamp yang resmi. Oleh sebab itu, kemungkinan akan terjadi error atau bug dan sebaiknya tidak bergantung secara penuh dengan WACUP di saat masih tahap pengembangan seperti saat ini.

Komunitas ini masih terus aktif hingga saat tulisan ini diposting dengan jumlah anggota forum terdaftar sebanyak 1114 anggota. Di komunitas ini pun Anda dapat ikut serta menjadi tim pengembang WACUP agar terbentuk aplikasi Winamp yang sempurna dan tetap mendapatkan pembaharuan yang mutakhir. Silahkan kunjungi situs resmi WACUP dengan mengeklik tautan berikut ini.

What Makes Winamp Great?

Winamp dicintai oleh para penggunanya karena kemampuan aplikasi Winamp untuk mengorganisir lagu-lagu secara mudah. Untuk membuat playlist lagu pun dilakukan dengan langkah-langkah yang simpel, ditambah performa aplikasi yang cenderung tidak memberatkan komputer. Winamp juga memiliki banyak plug-in dan skin yang bisa anda unduh di internet, sehingga memudahkan Anda mengostumisasi aplikasi Winamp sesuai dengan kehendak Anda.

Namun sayang, kesalahan manajemen yang dilakukan oleh AOL membuat Winamp mesti disuntik mati, dihidupkan kembali dan berujung ke mati suri. Menurut pepatah bisa disebut sebagai "hidup enggan, mati pun tak mau". Sebuah musik player legendaris yang menemani berkomputerisasi ria di tahun 2000an, miris rasanya harus melihat nasibnya seperti saat ini.

Jika dilakukan dengan benar, menurutku Winamp seharusnya mampu tetap mempertahankan takhta mahkota sebagai music player legendaris yang mampu bersaing dengan layanan musik terpopuler saat ini seperti iTunes dan Spotify. Menurutmu, apakah Winamp layak mendapatkan kesempatan kedua untuk menjadi pemutar musik yang populer? Share pendapatmu di kolom komentar, ya!

5 comments

  1. Winamp, ingat sekali sejak SD kalo pake komputer, pasti ada Winamp. sambil dengar lagu Koes ploes, atau iwan fals, atau Raihan dari komputer om

    BalasHapus
  2. Waah sangat asing sekali ini di telingaku,
    Sangat bermanfaat memperkenalkan suatu Hal yang luar biasa👍

    BalasHapus
  3. Menurutku msih bisa sih, krna sd smpe sma kmren msih suka pake winamp. Bahkan skrg msih ada tuh aplikasinya d laptop, dengerin mysik msih suka pilih winamp hihi nyaman aja gitu pakenya

    BalasHapus
  4. klo Winamp GRATIS Beda Klo Yg Lain Seperti iTunes , Spotify Bayar / Ada Iklanya BEDA KLO PAKE WINAMP FULL

    BalasHapus
ads
avatar
Admin THE-Mangcoy Online
Welcome to THE-Mangcoy theme