Minggu, 21 November 2021

Membeli Lisensi Microsoft Office 2019 seharga 20-ribuan, Worth it?

Siapa sih yang tidak mengetahui Microsoft Office? Itu loh sebuah suite yang isinya berbagai macam aplikasi untuk mengelola berbagai macam dokumen. Walaupun banyak aplikasi office suite alternatif yang lain, Microsoft Office tetap menjadi pilihan utama para pengguna PC. Permasalahan utama ketika akan menggunakan aplikasi ini adalah sifat lisensi dari Microsoft Office yang berbayar. Contohnya saja Microsoft Office Home & Student 2021 yang varian termurahnya saja dihargai Rp1.899.000, atau Microsoft 365 Personal yang merupakan versi berlangganan per tahun Anda mesti membayar sebesar Rp959.999/tahun. Dan kalau dihitung-hitung, harga tersebut cukup menguras isi dompet. Apalagi Microsoft Office sangat mudah didapat secara gratis dengan mencari versi bajakannya. Kalau bisa gratisan, ngapain bayar ya kan?

Lisensi Microsoft Office 2019 seharga 20 ribuan, Worth It?

Dan ternyata, ada beberapa kalangan sudah sangat aware terhadap pembajakan perangkat lunak seperti ini. Ada yang menganggap membajak software hukumnya haram, tidak menghargai kerja keras para pengembang software, atau bahkan sadar bahaya penggunaan activator Windows atau pun Office yang berpotensi masuknya program-program jahat dari para hacker. Iseng-iseng browsing di marketplace, ternyata banyak penjual yang menawarkan lisensi Office yang harganya bisa hampir 20× lipat lebih murah dari harga resminya!

Worth it-kah? Legalkah? Apakah layak beli? Inikah langkah paling tepat buat keluar dari jeratan software bajakan? Nah pada kesempatan ini aku akan mengulas lisensi Microsoft Office seharga 20 ribuan, yang banyak bertebaran di marketplace. Apakah lisensi semacam ini dapat dipakai untuk mengaktivasi Microsoft Office 2019 milik kita secara permanen? Simak ulasanku berikut ini.

Sangat Mudah Ditemukan di Marketplace

Kalau kalian memasukan kata kunci Office 2019 di marketplace seperti Shopee atau pun Tokopedia misalnya, kalian akan menemukan seabrek lisensi-lisensi yang dijual dengan harga yang bervariatif, mulai dari yang termurah kisaran 20 ribuan, hingga jutaan rupiah lengkap dengan kotak dan CD "resmi"nya. 

Lalu bagaimana proses transaksi dan penggunaannya? Sebenarnya disini kita hanya membeli lisensi Microsoft Office secara digital, sehingga kita mesti menyertakan email di catatan saat melakukan pembelian. Di email tersebut akan disertakan serial number, link download, dan tutorial cara aktivasinya.

Logikanya, membeli lisensi digital semacam ini tidak memerlukan ongkos kirim, ya kan? Tapi kenyataannya, kebanyakan marketplace mewajibkan penjual untuk mengirim barang dan menginputkan resi ke aplikasi. Solusinya, para penjual akan mengirimkan CD instalasi ke alamat kita. Ya, kalau lokasi alamat kita tidak jauh dari tempat penjual, gak masalah nombok ongkir dikit. Tapi kalau rumahnya jauh, nomboknya banyak dong? Hehee...

Membeli Lisensi Microsoft Office 2019 "Original"

Aku sendiri membeli lisensi Office 2019 di Shopee (laman produk bisa diklik di sini). Kenapa aku memutuskan beli di toko tersebut? Ternyata penjual bisa mengakali masalah penginputan resi, sehingga aku tidak perlu repot-repot membayar uang ekstra hanya untuk sebuah barang yang tidak aku butuhkan. Pembeliannya pun cukup menyertakan email kita di kolom catatan. Kurang dari sejam, penjual memberikan konfirmasi ke kita untuk mengecek email.

Email yang berisi serial number lisensi Office 2019 yang dibeli, termasuk link download dan tata cara aktivasi

Email tersebut berisi lisensi Office 2019 yang berbentuk Serial Number, link download yang langsung mengarah ke situs resmi Microsoft, tautan tata cara install Office 2019, dan cara aktivasi Microsoft Office 2019 dengan lisensi ini. Ada yang agak janggal disini, yaitu proses aktivasi yang cukup aneh

Proses Aktivasi yang Aneh

Pada normalnya, proses aktivasi Office 2019 cukup menginputkan product key yang dimiliki, hubungkan perangkat ke internet, dan proses aktivasi dapat dilakukan secara online dan otomatis. Nah, dengan lisensi "resmi" ini, kita mesti memilih "I want to activate the software by telephone", dan mengirimkan screenshot Installation ID ke nomor WhatsApp yang ditentukan. Alasannya, agar penjual dapat memasukan Installation ID tersebut ke "database kami". Loh, database? Ngapain? Apakah sebelumnya lisensi tersebut tidak terdaftar, dan membypass perangkat kita agar dapat diaktivasi melalui Installation ID yang diberikan? Tak sampai lima menit, si penjual memberikan balasan bahwa kita bisa mengaktivasi Office melalui internet sebagai mestinya. Hmm, kinda sus .

Pesan WhatsApp dengan Admin Penjual Lisensi

Hasilnya? Microsoft Office 2019 pun berhasil diaktivasi dengan lisensi seharga 20 ribuan yang baru saja kubeli. Setelah diaktivasi, seluruh fitur-fitur Microsoft Office bisa digunakan sebagai mana mestinya, tanpa gangguan peringatan Product Activation Failed atau pun peringatan error lainnya.

Kenapa Bisa Murah? Legal-kah?

Tak sedikit juga yang mengajukan pertanyaan seperti ini. Lisensi Microsoft Office 2019, apalagi varian Professional Plus yang harganya jauh lebih mahal ketimbang versi Home & Student dijual dengan bebas di marketplace, dengan harga yang tidak masuk di akal. Jika kita bertanya ke penjualnya langsung, mereka mengaku bahwa lisensi tersebut resmi dari Microsoft. Hmm, benarkah?

Kalau kita browsing lebih lanjut, fenomena lisensi murah seperti ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh dunia pun terdapat penjual lisensi-lisensi murah seperti ini di marketplace mereka masing-masing. Yang jadi pertanyaan, kenapa Microsoft tidak mengambil tindak tegas, seolah-olah membiarkan saja lisensi murah tersebut menjamur kemana-mana?

Legalitas Yang Abu-Abu

Dari hasil pencarianku di internet dan sedikit analisa bodohku ini, lisensi yang dijual tersebut memang resmi datangnya dari Microsoft, tetapi cara mendapatkan lisensi itu yang masih dipertanyakan. Layaknya smartphone iPhone 13 Pro Max dari black market, HPnya memang asli buatan Apple, tetapi legalitasnya yang dipertanyakan.

Ada yang mengatakan lisensi-lisensi tersebut hasil carding, yaitu menggunakan kartu kredit hasil curian untuk memperoleh lisensi tersebut. Ada juga yang mengatakan lisensi tersebut berasal dari komputer-komputer yang preinstalled dengan perangkat lunak tersebut yang menggunakan lisensi yang disebut sebagai OEM. Lisensi OEM tidak untuk diperjualbelikan, tapi entah bagaimana si penjual memperoleh lisensi-lisensi tersebut dan menjualnya secara umum dengan harga yang lebih murah.

Menurutku, ada teori yang lebih masuk akal yaitu lisensi-lisensi tersebut sebenarnya berasal dari perusahaan yang membeli lisensi Office maupun Windows dalam skala besar, dan tidak semua lisensi yang dibeli tersebut dipakai oleh perusahaan sehingga ada lisensi-lisensi lebih yang bisa dijual oleh oknum yang nakal. Apalagi proses aktivasi Office yang mengharuskan kita mengirim screenshot Installation ID ke admin penjualnya. Boleh jadi orang tersebut mendaftarkan perangkat kita ke perusahaan pemilik lisensi tersebut agar Office kita bisa diaktifkan.

Conclusion

Apakah lisensi murah semacam ini aman digunakan? Sebenarnya kalau pihak Microsoft mau bertindak, bisa saja tim Microsoft menonaktifkan segala lisensi-lisensi yang tidak resmi tersebut. Namun kenyataannya, lisensi-lisensi gray market tersebut dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama, termasuk aku sendiri pengguna setia lisensi murah seperti ini. Sejak tahun 2018 hingga sekarang, seluruh perangkat yang memakai lisensi murah ini, baik Office maupun Windows masih bisa digunakan sebagaimana mestinya dan dapat diaktivasi kembali disaat melakukan instal ulang. Kalaupun tetiba lisensi yang kita beli tersebut tidak bisa diaktifkan lagi, penjual akan menggantinya dengan lisensi yang baru, karena kebanyakan dari mereka menawarkan garansi aktif seumur hidup.

Microsoft Office Word 2019 yang telah teraktivasi dengan lisensi 20 ribuan

Apakah worth it? Ini tergantung tujuan kita memakai software original. Jika kalian hanya ingin sekedar melepas ketergantungan dengan crack/activator yang notabene dapat membahayakan keamanan komputer kita, lisensi 20 ribuaan ini dapat menjadi solusi yang mudah dan murah. Atau kalian yang lelah dengan Office yang kerap kali muncul error Product Activation Failed yang mengakibatkan Office tidak bisa digunakan, bolehlah lisensi semacam ini menjadi jalan keluar. Namun, jika niat kalian untuk mensupport si pembuat perangkat lunak dan berusaha mengejar kehalalan, keberkahan, dan legalitasnya, jelas lisensi murah semacam ini tidak mematuhi persetujuan yang ditetapkan oleh pihak Microsoft.

Lantas bagaimana solusi murah dan mudah, tetapi tidak melanggar persetujuan dari pihak manapun? Yuk gunakan software alternatif lain yang sifatnya gratis, seperti LibreOffice misalnya. FOSS is always the solution. :P

12 comments

  1. Sebagai korban Product Activation Failed, saya butuh lisensi 20ribuan ini. Wah, baru tahu ada yang jual 20 ribuan. Kalo ternyata hasil carding ....dobel haram ya hehe. Kalo saya sih setuju dengan teori analisa kakak yang ketiga, ada perusahaan yg beli dan kemudian dipakai oleh pihak...keberapa nih jatohnya. Reviewnya sangat membantu

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaps, bolehlah menjadi solusi awal menumpas masalah Product Activation Failed, sebelum benar-benar bisa kebeli lisensi yang resmi dan original😁

      Hapus
  2. Semagattt dan yang ngetiknya dini hari, terus bela belain nge chat aku untuk ngabarin ini eehehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. tulisannya dah lama mengendap di WordPad, tapi nambah gambar & sedikit edittingnya itu yang dini hari :p

      Hapus
  3. Teori yang kau sampaikan di akhir, menurutku masuk akal sih.. Lisensi-lisensi tersebut sebenarnya berasal dari perusahaan yang membeli lisensi Office maupun Windows dalam skala besar, dan tidak semua lisensi yang dibeli tersebut dipakai oleh perusahaan. Jadi yaa abu-abu lah legalitas dan kehalalalnya haahaa.

    tapi hari ini, kalo kita beli laptop baru, kebanyakan sih mereka sudah kasih kita Office dan Windows yang ori kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. yups, mayoritas laptop baru sudah include Windows & Office yang telah teraktivasi secara resmi

      Hapus
  4. Apa mungkin perusahaan office udah kaya jadi ga terlalu ngurusin lisensinya dijual murah atau pembajakan wkwk?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk Office, Microsoft masih cenderung tegas menghadapi para pembajak perangkat lunaknya. Dibuktikan dengan seringnya muncul Product Activation Failed yang berujung Office benar-benar tidak bisa dipakai, walaupun sudah diaktivasi dengan crack.

      Hapus
  5. Kalo ngomongin ini banyak bangetlah pasti pro kontra, bilang ini halal dan haram. Apalagi bagi kita-kita kaum remah roti, rasanya cukup menguras kantong kalo mau beli yg ori di website resminya mereka. Sekarang saya lebih seneng ngetik di Google Doc sih, ketimbang pakai Ms Office. Lebih simpel, ada fitur auto save dan fitur auto correct. Boleh tuh kak diulas juga hehee :3

    BalasHapus
ads
avatar
Admin THE-Mangcoy Online
Welcome to THE-Mangcoy theme