Jumat, 19 Agustus 2022

Stray: Game Kucing 'Oren' yang Lagi Naik Daun

Belakangan ini kita diramaikan oleh sebuah permainan gim yang menarik perhatian banyak orang, yaitu Stray. Saking viralnya, game yang berkarakter utama seekor kucing oren tersebut banyak dimainkan oleh para konten kreator, baik konten kreator Indonesia maupun luar negeri.

Stray: Game Kucing Oren yang Lagi Naik Daun

Seberapa bagus sih game tersebut? Is it worth the hype? Layakkah untuk dimainkan? Nah pada kesempatan kali ini aku akan mencoba mengulas sedikit tentang game Stray, dan memberikan honest opinion apakah game ini layak Anda mainkan atau tidak. Bagaimana ulasan lengkapnya? Simak tulisanku berikut ini.

Exceeding Our Expectations

Pertama kali tau game Stray berasal dari videonya om Jacksepticeye di YouTube. Melihat sekilas video gameplay-nya, game bertema kucing? Wih lucu banget ini pasti. Aku menganggap mungkin permainannya akan mencakup seputar seekor kucing jalanan yang suka penasaran kesana-kemari, mengutak-atik segala benda di sekitarnya, masuk ke rumah penduduk dan mencuri ikan goreng. Konsep cat simulator-lah, ya?

Ternyata dugaanku salah besar. Memang di permainannya kita berperan jadi kucing, tetapi di dalamnya lebih dari sekedar game simulasi kucing yang begitu-gitu saja, melainkan ada makna cerita yang mampu menyentuh para pemainnya. Apalagi jika kalian seorang cat lover, beuhh siap-siap dibikin baper.

Being a cat, inilah yang membuat game ini sangat unik ketimbang game-game lainnya. Di tengah ramainya game e-sport, Stray berhasil menduduki #1 top steam releases of 2022 meskipun hanya sekedar game single player dengan jalan cerita beralur maju. Terdengar biasa saja, bukan? Tampil berbeda, itulah yang menjadi kesuksesan game Stray yang dikembangkan oleh BlueTwelve Studio.

Fan Art by u/Th3Unkn0wns from Reddit.com

Selain karakter game-nya yang unik, kunci kesuksesan game ini pun didukung oleh faktor-faktor yang lain. Grafis yang memukau berkat bantuan dari Unreal Engine 4, tema cyberpunk nan futuristik yang ditampilkannya, dan yang terpenting animasi hewan kucingnya yang sangat ciamik seolah-olah kita menyatu menjadi karakter kucing tersebut.

Untuk game yang dikembangkan oleh developer kecil, Stray mampu menjadi one of the best game in 2022 berkat segala keunikan dan kelebihan yang dimilikinya. Bahkan menurutku mengungguli game-game buatan developer raksasa. Sebuah produk yang dibuat dengan sepenuh hati, memperhatikan detail-detail kecil, akan menjadikan produk yang disukai oleh pelanggan dan mampu mengungguli para kompetitor.

Gameplay? Top Notch!

Inti dari permainan ini adalah hanya seekor kucing tersesat yang ingin kembali ke tempat asalnya. Simpel, bukan? Namun di perjalanannya banyak drama yang mampu menguras emosi para pemain. Bahkan game ini mampu membuat kita jatuh cinta kepada seekor kucing yang tidak nyata tersebut, termasuk robot drone B-12 yang selalu setia menemani si kucing. Ini berkat bagaimana para developer menampilkan tiap-tiap karakter secara detail, terutama karakter si kucing. Animasi gerakan kucing yang sangat smooth tidak membuat karakter kucing sulit dikontrol. Smooth, controllable, and playable.

Selain ingin mencari jalan keluar, kita juga membawa mimpi para robot penghuni Walled City 99 yang juga ingin keluar dari tempat tersebut. Misi game yang simpel, tetapi dibawa sedemikian rupa sehingga menjadi sangat menarik dimainkan. Alur cerita maju yang membuat sangat mudah diikuti, meskipun kita mesti memutar otak disaat memecahkan teka-teki demi menyelesaikan misi. Memang sih kalau dipikir-pikir jalan ceritanya terkesan biasa-biasa saja. Tetapi berkat keunikannya menggunakan karakter si kucing oren, membuat permainan mejadi menarik karena kita melihat dari sudut pandang yang berbeda dari biasanya.

Tangkapan layar dari gameplay Stray

Jalan ceritanya sih memang terkesan singkat, kalau dibandingkan dengan game-game open world lainnya, seperti GTA misalnya. Kurasa seorang gamer hardcore bisa menamatkannya dalam sehari. Aku sendiri menamatkannya dalam waktu kurang lebih 5 jam (menurut perhitungan dari Steam). Biar dikatakan singkat, tetapi menurutku pas-pas saja. Tidak terlalu singkat, ataupun terlalu lama yang berpotensi membuat game menjadi membosankan. Dua belas chapter di dalam game tersebut memiliki masing-masing keunikan dalam menyelesaikannya. 

Ending yang Menggantung. Stray 2?

Spoiler Alert!

Tulisan ini barangkali akan mengandung spoiler. Bagi yang gak mau kena spoiler, stop membaca bagian tulisan ini! 

Di akhir permainan, sahabat robot kita, B-12, merelakan dirinya “mati” disaat membuka gerbang kota. Sangat disayangkan sebenarnya, padahal B-12 telah berjanji untuk keluar dari Walled City 99 secara bersama dengan kucing. Ada yang bilang B-12 berhasil meng-upload dirinya ke sistem mainframe kota, yang mana dibuktikan ada layar berkedip disaat cutscene ending ditampilkan, ada juga yang bilang B-12 benar-benar mati dan tak terselamatkan. Entahlah, yang jelas scene tersebut berhasil bikin baper para pemainnya (termasuk penulis).

Dan lagi-lagi yang sangat disayangkan, karakter kucing kita tidak bertemu dengan kucing lain yang mana terpisah disaat kita terjatuh ke Walled City 99. Apakah ini mengindikasikan adanya kelanjutan sekuel game Stray ini? Kalau ending-nya hanya berhenti di situ, sangat disayangkan sekali karena kita tak bisa melihat si kucing kembali hidup bahagia bersama keluarganya.

A Little Criticism

Overall aku puas dengan segala aspek di dalam game ini. Namun ada satu hal yang mungkin bisa diperbaiki/ditambah untuk pengembangan game lanjutannya, yaitu adanya mode open world.

Di beberapa chapter, chapter The Slums dan Midtown misalnya, memang kita diberi kebebasan untuk mengeksplor kota sesuka hati. Namun kebebasan tersebut hanya berlaku di saat kita berada di chapter tersebut. Ketika kita progress untuk melanjutkan jalan ceritanya, mau tidak mau kita mesti mengikuti alur ceritanya tersebut dan tidak bisa mengeksplor kembali tempat yang telah ditinggalkan.

Memang sih rasanya tidak memungkinkan menerapkan konsep open world layaknya Far Cry atau Grand Theft Auto di game Stray ini jika berkaca dengan konsep cerita yang diberikan. Namun, jika BlueTwelve Studio berkenan mengembangkan sekuel game ini, ada baiknya konsep open world diterapkan dan menyematkan beberapa side mission. Meskipun kita telah menamatkan jalan cerita utama, si kucing tetap bisa mengunjungi kota-kota sebelumnya dan berinteraksi dengan robot-robot (or even better hewan kucing lainnya). Sayang saja apabila hype game ini hanya bertahan sebentar disaat orang-orang berlomba-lomba menyelesaikan cerita game ini. Setelah tamat? Toh para gamer bisa jadi malas memainkan game ini lagi karena there’s nothing to do.

Untuk sekarang oke lah, toh bisa jadi game pertamanya ini menjadi sebuah perkenalan konsep karakter kucing ke dunia gaming, yang mana disambut hangat oleh para gamer. Untuk kelanjutannya? Let’s hope the best. You know what to do, BlueTwelve Studio.

Kesimpulan

Untuk seukuran game indie, Stray tampil sangat memukau. Bahkan menurutku mampu menyaingi game-game buatan developer besar, seperti EA Games misalnya. Keunikan ide tersebutlah yang membuat game ini meledak di pasaran, yang mana di era modern gaming saat ini sudah jarang ditemukan gebrakan-gebrakan ide gaming terbaru yang mengasyikkan.

Apakah layak dimainkan? Kalau kalian penikmat game tipikal story telling dan ingin mencoba hal baru, Stray wajib kalian mainkan. Apalagi jika kalian seorang cat lover, siap-siap akan terbawa suasana di dalam game. Penikmat teka-teki/riddle pun kurasa akan sangat enjoy memainkan game ini, karena banyak sekali momen-momen yang memerlukan pikiran demi menyelesaikan misi. Every aspect in this game matters.

Untuk pengguna PC, Stray bisa diunduh melalui Steam. Harganya pun tak mahal-mahal amat, hanya Rp150.000 saja. Seratus lima puluh ribu menurutku worth it banget untuk sebuah game yang memiliki konsep permainan yang unik, grafis yang memukau, dan jalan cerita yang menyentuh hati. Dare to try?

Posting Komentar

ads
avatar
Admin THE-Mangcoy Online
Welcome to THE-Mangcoy theme