Rabu, 06 Januari 2021

Kebun Wisata Talang Dabok: Sensasi Makan Durian Langsung dari Kebunnya

Jika mendengar kata 'durian', hal yang terlintas di benak kita adalah sebuah bebuahan yang memiliki kulit yang runcing-runcing dan memiliki bau yang sangat khas. Karena keunikannya tersebut membuat durian dinobatkan sebagai "Rajanya buah-buahan". Sebagian orang tidak suka dengan durian karena baunya yang sangat tajam dan memiliki rasa yang aneh. Saking tajamnya bau dari buah ini, walaupun sudah mencuci tangan dengan sabun berkali-kali, terkadang bau durian masih menempel di tangan kita yang usai memegang daging dari buah tersebut. Bahkan di beberapa tempat, kita dilarang untuk membawa durian. Tetapi tak sedikit pula yang doyan makan buah eksotis asli wilayah Asia Tenggara ini, termasuk aku sendiri juga doyan banget dengan yang namanya durian. Apalagi jika memasuki musim duren, wuiiih rasanya agak kurang afdol jika tidak meet up dengan mamang penjual duren, mengingat sifat buah durian ini adalah buah musiman yang tidak selalu tersedia di setiap bulannya. 

Kebun Wisata Talang Dabok, setidaknya tulisan itulah yang terpampang di dinding ketika kita baru saja tiba di spot wisata ini. Aku sendiri tidak mengetahui nama resmi dari tempat ini. Kucari di Google dengan kata kunci "Kebun Wisata Talang Dabok", tak memunculkan hasil apa pun yang relevan. Ya sudah, akan aku perkenalkan spot wisata ini di blog milikku yang tercinta, dengan Kebun Wisata Talang Dabok sebagai nama tempatnya.

Kebun Wisata Talang Dabok sejatinya adalah sebuah kebun durian milik salah seorang warga yang bertempat tinggal di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Dikarenakan milik seorang warga Banyuasin, ya jelas lokasinya pun berada di Kabupaten Banyuasin, tepatnya terletak di Desa Air Batu, Kecamatan Talang Kelapa. Untuk lokasi tepatnya, kalian bisa men-klik tautan berikut ini untuk melihat lokasi kebon duren ini di Google Maps. Loh kok bisa aku nyasar kesini? Ini berkat keisengan temanku yang mengajak kami touring ke Banyuasin demi mendapatkan durian yang fresh langsung dari kebunnya. Obrolan malam mingguan berbuah hasil berangkatnya kami pada hari Minggu esoknya. Yaa mendadak sih, tapi mending dadakan gitu daripada udah direncanakan dari jauh hari, eh malah batal, alias cawa mambu hohoo.

Lokasi kebun durian tersebut menurutku tidak terlalu jauh dari Kota Palembang, hanya 28 km menurut informasi dari petanya Mbah Google. Namun yang menjadi tantangannya, kita mesti melewati jalan yang belum diaspal, alias masih jalan tanah yang penuh dengan lubang dan bergelombang. Secara lah lokasi kebun durian ini berada di ditengah-tengah hutan karet, seolah-olah untuk urusan jalan raya kurang mendapatkan perhatian. Untungnya ketika aku mengunjungi tempat tersebut, kondisi jalan yang lumayan kering sehingga tidak menyebabkan jalan tanah menjadi becek dan licin. Jika kondisi jalan becek akibat hujan yang membasahi jalanan, siap-siap dapat bonus cat kuning bercorak lumpur di kendaraan kita wkwk. Akibat kondisi jalan yang buruk itulah yang membuat perjalanan yang semestinya singkat, kita mesti menempuh perjalanan selama satu jam demi menuju lokasi kebun wisata yang terpencil ini.

Jalan tanah yang bergelombang dan licin. Yang lagi motoran awas kepleset!

Setelah memakan waktu kurang lebih 30 menit demi melewati rintangan jalan tanah yang bergelombang nan licin, akhirnya kami pun sampai di Kebun Wisata Talang Dabok ini. Memang kalau diperhatikan, lokasi wisata ini sebenarnya adalah rumah seseorang, yaitu rumah si pemilik kebun durian. Di sekeliling halaman terdapat pohon-pohon karet yang entah apakah empunya si pemilik kebun durian tersebut atau malah punya orang lain. Barulah di belakang rumah tersebut terdapat pohon-pohon durian yang menjulang tinggi. Buah-buahannya pun sudah besar-besar, sudah kelihatan fisik buah duriannya yang tinggal menunggu waktu untuk runtuh. 

Terdapat pondok-pondok yang terbuat dari kayu demi memanjakan para pengunjung untuk menikmati pemandangan alam di sekitar, sembari menyantap durian yang baru saja runtuh dari pohonnya. Walaupun kondisi pandemi seperti ini, tak menyurutkan semangat para pengunjung demi menyantap durian kesukaannya dikala musim durian yang telah tiba.

Tampak depan lokasi Kebun Wisata Talang Dabok.

Perkebunan Durian

Terdapat pondok yang terbuat dari kayu demi memanjakan para pengunjung.

Usai memarkirkan motor dan melihat-lihat keadaan sekitar, kami pun menuju gudang penyimpanan buah-buahan. Di sana kami disambut oleh owner dari kebun tersebut dan beberapa karyawan yang bekerja di sana. "Nak beli berapo?", kalimat tersebut masih terngiang-ngiang di kepalaku ketika mereka bertanya kepada kami mengenai berapa banyak durian yang ingin kami beli. Karena kami ada enam orang, lantas aku langsung saja nyeletuk untuk membeli durian sebanyak enam buah. Kemudian para karyawan memilihkan enam durian terbaik untuk kami, dan menimbangnya di timbangan. For your information nih guys, durian di sini tidak dijual satuan, melainkan dengan berat timbangan. Seingatku, harga per kilonya adalah Rp15.000. Jadi, enam durian yang kami beli tersebut dihargai Rp100.000. Aku lihat jarum timbangan, walaupun secara samar-samar mengingat lokasi timbangan yang agak jauh, menunjukkan angka lebih dari 5kg. Mungkin keenam durian kami memiliki berat sebesar 6-7 kilogram. Entahlah.

Uang merah bergambar bapak proklamator pun kami berikan. Teman-temanku pada membawa duriannya, sedangkan aku membawa golok yang dipinjamkan oleh bude owner kebun durian ini. Tak sabar rasanya untuk menikmati manisnya buah durian, kemudian aku pun langsung sigap membelah duriannya satu per satu. Sebat demi sebatan pun aku hantamkan dengan golok yang baru saja dipinjamkan tadi. Dengan mengerahkan kekuatan otot tangan sembari menahan rasa sakit dari duri durian yang menusuk, akhirnya durian pun terbelah, memperlihatkan daging-daging durian yang lezat dan segar.

Saat disantap, rasa duriannya sendiri.... anjing banget wkwkwkwk. Enak, mantap, manis, tidak campah. Dagingnya tebal, dan biji duriannya pun cenderung kecil  Walaupun jika memperhatikan fisik buah duriannya yang tidak terlalu besar, namun isi dagingnya itu yang tebal. Dari segi rasanya pun, tidak ada istilah yang namanya hambar. Rasanya manis, dagingnya tebal, fresh from the tree pula haha. Satu per satu buah durian pun kami habiskan. Dikala satu durian akan habis, aku pun langsung sigap membelah buah durian yang lainnya. Pokoknya, keenam durian yang kami beli benar-benar nikmat disantap, sampai-sampai beberapa temanku kelenger akibat dimabuk cinta duren.


Akhir Kata

Kebun Wisata Talang Dabok menurutku tempat yang recommended buat dikunjungi. Tempat yang terpencil seolah-olah menjadi hidden gem yang terkubur di dalam tanah, yang siap digali oleh para penambang. Walaupun akses jalan yang lumayan menantang, perjuangan demi makan durian terbayarkan oleh rasa durian yang nikmat dan mantap. Jarak dari Kota Palembang yang tidak terlalu jauh membuat perjalanan menuju ke tempat wisata ini tidak terasa terlalu melelahkan. Overall, recommended lah buat dikunjungi, apalagi bagi kalian yang ingin merasakan sensansi yang berbeda untuk makan durian.

Demikianlah postingan pada kali ini. Insya Allah kedepannya akan aku tuliskan kembali spot-spot wisata yang menarik buat dikunjungi, baik yang ada di sekitar Kota Palembang maupun di Indonesia. Semoga artikel ini bisa menghibur para pembaca. Byee~

17 comments

  1. HOYY INI EH TEMPAT KITO YANG NAK PEGI KMREN SAMO GIRL FRIEND KANN

    BalasHapus
  2. Wahh seru kali bisa makan duren langsung di kebunnya. Kalau aku masih di palembang kayaknya mau nyoba dah main kesana wkwk.

    BalasHapus
  3. Wahh mungkin untuk alamat lebih tepatnya di Dusun II Desa Sungai Rengit di Talang Dabuk kalau orang sini menyebutnya😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Woaah penduduk asli banyuasin lgsg berkomentar nih. Terima kasih atas tambahannya

      Hapus
  4. Post juga tentang musi rawasdong.. biar kangen terobati..

    BalasHapus
  5. Udah biasa kak ke kebon durian heeh, alhamdulillah dari keluarga ada, emang bener kak menyenangkan bengetss, abis jatuh langsung dibukak, ahh mantap wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah mantap nih kalo keluarganya punya kebun duren sendiri. Apalah daya anak babu perkotaan yang ngga punya kebon semacam itu aokwkwkw canda

      Hapus
  6. Duh, raja buah memang mantap sih ya. Sayang tahun ini pohon durian punya kami tidak berbuah, aneh sekali padahal memang lagi musimnya. Durian tetangga berbuah, tapi gak selebat tahun kemarin. Konspirasi apa ini wkwkk

    BalasHapus
  7. Jadi pengin makan degian uy. Degian=durian wkwk

    BalasHapus
  8. Ya Allah. Laju pengen ke Sano aku laju. Btw tulisannya enak dibaca, mengalirrr

    BalasHapus
ads
avatar
Admin THE-Mangcoy Online
Welcome to THE-Mangcoy theme