Rabu, 03 Februari 2021

Berburu Smartphone Bekas dengan Budget 1,5 Jutaan

Smartphone telah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat modern masa kini. Bagaimana tidak, sebagian besar aktivitas sehari-hari kita membutuhkan komunikasi jarak jauh nirkabel yang cepat, instan, dan aman. Aku masih ingat betul, era tahun 2000-an adalah masa kejayaannya feature phone alias ponsel-ponsel yang memiliki tombol fisik dan layar display yang kecil. Tagline "yang penting bisa nelpon dan sms" menjadi alasan utama mengapa orang-orang zaman dahulu tidak membutuhkan ponsel yang mahal-mahal. Zaman sekarang? Tagline tersebut telah berubah menjadi "yang penting bisa WA, IG, kamera super jernih, internal lega, memori gede, bisa main PUBG, berlogo apel, bla bla bla". Tuntutan yang banyak seperti itu tak heran jika orang-orang rela merogoh kocek sedalam-dalam mungkin, bahkan rela menghabiskan uang puluhan juta, yang uangnya tersebut bisa membeli sebuah motor baru, demi sebuah barang elektronik kecil yang lagi-lagi fungsinya tak jauh dari sekedar nelpon, SMS, buka IG, dan WA. Namun pada kesempatan ini aku akan menceritakan pengalamanku berburu smartphone yang harganya miring, tetapi dengan spek gahar yang mantap.

Membeli ponsel bekas menjadi pilihan utama bagi kalangan orang-orang yang berduit cekak, tetapi menginginkan smartphone yang baru. Ada alasan tersendiri mengapa seseorang mesti membeli hp baru, seperti hp lamanya yang telah usang, rusak, atau tuntutan pekerjaan yang mengharuskan menggunakan ponsel dengan minimum spek tertentu. Yups, hal tersebut terjadi pada diriku. Ponsel Samsung Galaxy Grand Prime yang menggantikan hp lamaku yang telah kujual karena pernah rusak, kini semakin tidak mampu mengikuti aplikasi-aplikasi terbaru. Jangankan mau main game, buka WhatsApp saja si hp sering memunculkan pesan Force Close. Oleh sebab itu, aku memutuskan untuk memensiunkan smartphone lawas tersebut dan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih muda.

Berburu Smartphone Bekas

Dana yang aku siapkan sebesar Rp1.500.000 saja, dan pasar hp bekas jauh lebih menarik ketimbang ponsel-ponsel baru buka bungkus yang dikarenakan dengan dana yang cuma sejutaan terdapat banyak pilihan ponsel dengan spesifikasi-spesifikasi yang menggiurkan. Risiko yang bakal dihadapi mungkin sekedar kondisi hp yang tak mulus lagi, alias lecet-lecet sedikit dari pemakaian sebelumnya dan kondisi garansi resmi yang telah habis. Mungkin beberapa kalangan agak skeptikal dengan barang-barang seken. Entah karena barang bekas yang rawan rusak, bagaimana cara pemakaian dari user sebelumnya, apakah ini barang servisan, atau khawatir terhadap penipuan. Solusinya? Pintar-pintar mencari barangnya hehee. Lebih baik jika punya kenalan yang paham betul dengan hp dan mengajak beliau untuk mengecek calon hp kita secara keseluruhan.

Marketplace Facebook menjadi tempat yang paling tepat buat hunting mencari-cari hp bekas. Barang-barang yang diiklankan kebanyakan berasal dari perorangan pribadi, sehingga kemungkinan besar barang-barang yang terjual merupakan bekas pemakaian pribadi, alias bukan dari toko jual beli hp yang notabene harganya lebih tinggi dan berpotensi dikibulin oleh si penjual ponsel. Tak lupa situs web olx.co.id pun aku telusuri. Mesti mengaktifkan filter tertentu untuk mencari hp yang cocok dan sesuai kriteria. O ya pencarianku tersebut aku khususkan untuk wilayah Kota Palembang saja. Mengapa demikian? Pertama karena aku berdomisili di Palembang hehee. Kedua, dengan lokasi di kota di mana aku menetap, aku bisa bertatap muka dengan si penjual ponsel dan mengecek sendiri kondisi calon ponsel yang akan dibeli. Tidak cocok? Ataupun menemukan minus yang tak dijelaskan oleh seller? Tinggal batalkan transaksi saja!

Banyak jenis-jenis hp yang aku temui di rentang harga 1,5 jutaan ini. Sebut saja Realme 5i, Samsung Galaxy A7, Xiaomi Note 7, Vivo Y17 nangkring di rentang harga sejutaan, yang mana dengan skill tawar-menawar ponsel-ponsel tersebut bisa diperoleh dengan uang 1,5 juta. Banyaknya pilihan hp tersebut bukan berarti proses pembelian ponsel bisa berlangsung dengan cepat. Ketidakcocokan harga, ditikung oleh pembeli lain, atau kondisi minus seperti charger yang tidak original maupun garansi yang tidak resmi membuat aku urung untuk ber-COD-an dengan si penjual hp. Oleh sebab itu, kesabaran yang tinggi mesti diterapkan agar kita bisa memperoleh ponsel yang terbaik dan tidak mengecewakan.

Proses pencarian ponsel tersebut berlangsung selama dua hari. Entah sudah berapa banyak iklan-iklan hp yang telah aku lihat, baik di Facebook Marketplace maupun situs web OLX. Pencarian tersebut diakhiri dengan akunya yang telah menemukan sebuah iklan yang tercantum di website OLX, dengan harga ponsel yang miring dan antara pihak penjual dengan pembeli terjadi kesepakatan kecocokan harga. Ponsel apakah itu?

Realme 3 Pro

Realme 3 Pro
Ponsel yang kumaksud adalah Realme 3 Pro. Hp besutan anak perusahaan Oppo tersebut telah menjadi perangkat utama untuk urusan komunikasi. Menurut gsmarena.com, Realme 3 Pro dirilis pada bulan Mei 2019. Walaupun dapat dikatakan sebagai yesteryear technology, Realme masih berbaik hati memberikan versi Android terbaru, yaitu Android 10. Berbeda dengan merek-merek kompetitor yang mana kebanyakan ponsel-ponsel yang dirilis tahun 2019 masih menggunakan Android 8 Oreo dan Android 9 Pie. Harganya? Aku mengeluarkan uang sebanyak Rp1.600.000 demi memindahkan hak kepemilikan hp ini menjadi milikku. Wah lebih seratus ribu dari target, dong? Benar, tetapi jika kita telaah, harga Realme 3 Pro di pasar ponsel bekas masih nangkring di rentang 1.7-1.9 jutaan. Dana melar dikit tidak masalah, mengingat spesifikasi Realme 3 Pro ini menurutku sangat mantap dan bisa diperoleh dengan harga yang murah. For your information, si seller sebenarnya mengiklankan ponselnya di harga Rp1.850.000. Seperti yang kukatakan sebelumnya, because of the power of tawar-menawar si penjual mau menurunkan harganya hingga 1,6 juta. Alasan lain beliau mau membanting harga karena si penjual sedang dalam kondisi BU, alias butuh uang. Ya sudah, menawar dengan harga miring tidak sulit untuk dilakukan.

Bagaimana kondisi hp-nya? Ternyata muluuus luar dalam! Walaupun ada sedikit lecet akibat pemakaian, tetapi untuk ukuran pemakaian hp hampir setahun menurutku masih sangat mulus. Maklum, pemilik sebelumnya adalah seorang bapak-bapak. Yaps, pada saat itu aku ber-COD dengan seorang bapak-bapak yang lumayan telah berumur hohoo. Kelengkapan aksesorinya? Masih lengkap banget! Dari buku panduan, kartu garansi, charger original VOOC beserta kabel datanya, jarum hp, hingga plastik segel yang membungkus kotak pun masih ada. Benar-benar layaknya sedang membeli hp baru. Menurutku, harga Rp1.600.000 sangat worth every penny, mengingat kondisi hp yang mulus 98% beserta kelengkapannya yang fullset.

Review Singkat Realme 3 Pro

Realme 3 Pro yang kumiliki yaitu varian memori RAM/internal 4/64 GB. Untuk spesifikasi lengkapnya, bisa kalian cek sendiri di situs gsmarena.com. Yang paling aku sukai, layar beresolusi Full HD membuat tampilan di hp yang lebih tajam ketimbang yang masih menganut HD+, dengan kerapatan piksel hingga 409 pixel per inch.

Untuk urusan jeroan internal, menurutku RAM 4GB sudah sangat cukup untuk penggunaan saat ini. Multitasking, pindah-pindah aplikasi di waktu bersamaan pun tidak ada kendala, tidak ada keluhan RAM yang penuh yang mengakibatkan sistem Android menutup aplikasi yang dibuka yang berakibatkan hp menjadi ngelag. Processor Snapdragon 710 pun sangat mumpuni melahap aplikasi-aplikasi modern saat ini. Perpaduan dengan RAM 4GB membuat everything runs flawlessly.

Urusan gaming? Menurutku tidak menjadi kendala, sih. Maklum, aku pribadi bukan seseorang yang hobi gaming di hp. Game terberat yang pernah aku jalani di hp ini ialah Call of Duty Mobile. Ponsel ini mampu "ngangkat" CODM dengan setingan grafis Medium, bahkan kondisi peperangan yang semakin panas pun si hp tetap mampu menghasilkan frame per second yang sangat playableSpeaking about panas-memanas, Realme 3 Pro tidak menghasilkan panas yang berlebih ketika digenjot dengan bermain game. Tidak panas layaknya smartphone Asus lawas yang perannya bisa menggantikan setrika, hanya terasa hangat di tangan. Ya wajar sih, namanya juga lagi main game. Processor dan GPU digenjot habis-habisan buat ngejalanin game dengan lancar.

Baterai Li-Po 4045 mAh yang tertanam di dalam hp ini merupakan sebuah paduan yang sangat mantap, mengingat performa yang mampu dihasilkan oleh ponsel ini cukup kencang. Aku pribadi yang merupakan seorang jobseeker (red: pengangguran) banyak menghabiskan waktu di depan hp, menghabiskan daya baterai ponsel dari kondisi penuh dalam waktu kurang lebih 24 jam. Pernah dalam suatu kasus aku jarang memainkan hp ini. Si ponsel pun mampu tidak dicharge selama dua hari. Mantull, mantap betul. 

Baterai yang berkapasitas besar ini diiringi dengan Fast Charging yang bernama VOOC 3.0. Apa kelebihannya?  Menurut iklannya, baterai ponsel bisa dicharge hingga 50% dalam waktu setengah jam saja. Realitanya? Benar adanya! Ketika ponsel kehabisan daya, hp ini cukup aku charge selama kurang lebih satu jam saja. Setelah itu kapasitas baterai pun menjadi 100%. Cocok buat kalian yang sering bangun kesiangan dan kelupaan mengecas hp di malam harinya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dari fast charging ini adalah charger original ini mesti dijaga baik-baik, jangan sampai hilang. Jika menggunakan charger biasa, pengisian baterai pun akan memakan waktu yang sangat lama. Selain itu, ketika sedang mengisi daya dengan fast charging, si hp akan menjadi hangat. Hal tersebut wajar dikarenakan pengisian tersebut si hp mampu menarik daya 20W dari adaptor charger. Oleh sebab itu, ada baiknya si ponsel tidak dimainkan ketika sedang dicharge agar tidak menghasilkan panas yang berlebih yang akan memperpendek umur baterai ponsel.

Untuk kameranya? Realme memberikan total tiga kamera untuk seri 3 pro ini, yang mana satu di depan dan dua ada di belakang. Kamera depan 25 megapixel tersebut menurutku sangat jernih. Kondisi low-light, outdoor, maupun indoor pun tetap menghasilkan swafoto yang tampan. Kamera belakangnya? Kamera utama 16 megapixel pun tak kalah jernihnya. Postinganku tentang Wisata Religi di Kota Palembang: Al-Qur'an Al-Akbar dan Kebun Wisata Talang Dabok: Sensasi Makan Durian Langsung dari Kebunnya pun foto-fotonya aku jepret dengan Realme 3 Pro ini. Hasilnya? Bisa kalian nilai sendiri. Kamera tersebut didampingi oleh kamera kedua yang masih menurut gsmarena.com, berfungsi sebagai kamera depth untuk menghasilkan foto efek bokeh. I know what bokep bokeh is, but cara penggunaannya di hp ini aku tidak mengerti. Mungkin ada yang bisa menjelaskannya di kolom komentar? Jika aku bisa memilih, aku pribadi lebih memilih kamera wide untuk secondary camera-nya. Karena hal tersebut sangat berguna ketika mengambil foto beramai-ramai tanpa harus mundur demi mendapatkan semua orang di dalam frame ataupun untuk mengambil foto pemandangan.

Overall, dengan harga Rp1.600.000 aku sangat puas dengan fitur-fitur dan performa yang ditawarkannya. Walaupun bukan the latest and greatest phone in the market, selagi secara fungsional sangat mumpuni, why not. Nothing's wrong with yesteryear technology.

Tips Berburu Smartphone Bekas

Jangan malu dengan hp bekas, malulah ketika beli iPhone hasil Open BO *eeehhh. Membeli hp bekas bisa menjadi pilihan pintar untuk ngirit jika kita melakukannya dengan cerdas dan bersabar. Berikut aku berikan beberapa tips-tips membeli smartphone bekas agar tidak menjadi korban penipuan.

  1. Selalu pahami harga pasaran ponsel yang diincar. Membeli barang bekas yang kemahalan bukan sesuatu hal yang menyenangkan, bukan? Mau untung malah buntung. Selalu cek harga pasaran ponsel di marketplace yang lain, seperti Facebook maupun OLX. Jangan pula tergiur dengan harga sangat murah yang di bawah rata-rata. Ada kemungkinan ponsel tersebut dijual dengan kondisi minus yang ditutup-tutupi, sehingga seller berharap barangnya bisa dijual dengan cepat.
    Berikut aku berikan beberapa harga pasaran hp Android berpatokan dengan kapasitas RAM & internalnya.
    • RAM 2GB internal 16GB: < Rp1.000.000
    • RAM 2GB internal 32GB: < Rp1.000.000 - Rp1.200.000
    • RAM 3GB internal 32GB/64GB: Rp1.000.000 - Rp1.400.000
    • RAM 4GB internal 64GB/128GB: Rp1.400.000 - Rp2.200.000
    • RAM 6GB internal 128GB: > Rp2.200.000
    • RAM 8GB internal 128GB: >Rp2.600.000
  2. Baca deskripsi iklan secara seksama. Sempatkan sedikit waktu Anda untuk membaca deskripsi yang tertulis di iklan. Di sana biasanya tertera spesifikasi hp yang dijual, kelengkapan, bahkan minus-minus yang ada di hp-nya. Jangan nanti Anda sudah marah-marah dengan seller akibat ponsel yang dijualnya tidak sesuai ekspektasi, padahal Anda sendiri tidak membaca deskripsi iklan yang diberikan oleh penjual.
  3. Selalu ajak ketemuan (COD) di tempat yang ramai. Hindari membeli hp bekas dengan sistem kirim-mengirim, apalagi si penjual meminta mentransfer uang muka terlebih dahulu ke rekening pribadinya. Selalu usahakan ajak ketemuan di tempat yang ramai, seperti kafe, SPBU ataupun di sekitar pusat perbelanjaan. Jika si penjual tidak memungkinkan untuk datang ke lokasi, ajak ketemuan di rumah si penjualnya saja. COD di rumah seller jauh lebih aman karena Anda bisa lebih mudah menemui si penjual apabila ternyata hp yang dibeli ternyata ada minus, dan proses pengecekan hp bisa lebih lama. Syukur-syukur disuguhkan makanan oleh tuan rumah.
  4. Cek segala kondisi hp, mulai dari fisik, fungsionalitas, maupun kelengkapan. Cek kondisi hp apakah terdapat retak di layar, LCD yang defect seperti dead pixel, layar bergaris atau bercak-bercak putih. Cek juga sisi-sisi hp apakah tertutup rapat atau longgar. Sisi hp yang longgar menandakan ponsel tersebut pernah dibongkar/diservis oleh pihak ketiga. Cek semua fungsionalitas ponsel, seperti kamera, fingerprint, touchscreen, charger, sensor-sensor dan tombol-tombol. Jangan ragu menanyakan riwayat pemakaian hp-nya kepada seller. Cek juga kelengkapan aksesoris hp. Jika ponsel ada kuncinya, minta dengan penjual agar menghapus lock screen di ponsel tersebut dan log out semua akun-akun yang bersangkutan di ponsel seperti akun Google, iCloud, Mi Account, dan lain sebagainya. Pastikan semua kondisi ponsel sesuai deskripsi yang dijelaskan di iklan yang dipasang oleh penjual.
  5. Mintalah garansi personal. Walaupun telah mengecek kondisi hp ketika sedang COD, terkadang minus-minus ponsel akan ketemu ketika kita telah membawa hp ke rumah dan memakainya secara intensif. Oleh sebab itu, mintalah garansi personal dari penjual dan pertanggungjawabannya apabila suatu saat (dalam waktu yang terbatas) hp terdapat minus. Lebih baik lagi jika Anda memfoto KTP si penjual, sehingga Anda bisa mendatangi ke alamat yang tertera apabila ingin komplain terkait masalah hp yang baru dibeli.

***

Demikianlah tulisanku pada kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca~.

7 comments

  1. Informatif, baru kepikiran juga, Harga barang bekas jauhh lebih terjangkau

    BalasHapus
  2. Woooh keren nian. Ini hp yg biasa kau pake trnyta

    BalasHapus
  3. Ini HP yang aku pake sekarang wkwkwk

    Dulu aku beli waktu baru banget release, harganya 3 juta :)

    BalasHapus
  4. Mantap, sering kali beli hp secend (gimana sih cara tulis yo) ternyata hanya bagus di luar tapi didalamnya tidak alhasil merasa nyesal. Makasih infonya bang

    BalasHapus
  5. Btw, untuk spesifikasi yg 4/64 dgn harga 1.6 jt. Oh Gosh! Kamu nawar pasti setara dengan kelas emak-emak pas ke pasar tradisional!

    BalasHapus
  6. Ini review gadgetin versi tulisan nih wkwkk

    Halo themangcoy disini. Keren dah dengan spesifikasi kek gitu, gak rugi banget rasanya :D

    BalasHapus
ads
avatar
Admin THE-Mangcoy Online
Welcome to THE-Mangcoy theme