Rabu, 13 Agustus 2025

Review Casio AQ-800E: Jam Tangan Unik Bergaya Retro

Kalau berbicara tentang jam tangan, Casio merupakan brand yang sangat terkenal di dunia horologi, terutama di sektor jam tangan affordable dan durable. Saking kuatnya branding Casio, banyak model jam tangannya yang masih tetap diproduksi meskipun modelnya dirilis puluhan tahun yang lalu, salah satunya ialah Casio F-91W.

Pada artikel ini aku kembali berkesempatan "nyobain" jam tangan bertemakan vintage dari brand Casio, yaitu Casio AQ-800, lebih tepatnya Casio AQ-800E-7A. Kok sering banget Mangcoy ngereview jam tangan? Ya mohon dimaklumi, dua bulan belakangan ini penulis lagi demen koleksi jam tangan. Paling tidak sudah ada tiga model jam tangan yang sudah di-review di blog ini. Tapi jangan khawatir, Insya Allah masih ada model-model jam tangan yang lain (maafkan saya atas kerandoman hobi ini hihiii...)

Review Casio AQ-800E-7A

Bergaya Klasik dan Retro

Dipandang-pandang, jam tangan ini seolah-olah hadir di tahun-tahun 1980an. Tapi percayalah, Casio AQ-800 dirilis tahun 2022 silam. Tergolong baru ya? Tetapi sebenarnya, Casio AQ-800 terinspirasi dari jam tangan klasik yang dirilis tahun 1980-an, yaitu Casio AQ-450. Kalau dilihat sekilas, AQ-800 dan AQ-450 layaknya kakak-beradik kembar meskipun umurnya terpaut jauh, mirip banget bro. Oleh sebab itu, bisa dibilang Casio AQ-800 cocok buat kalian yang mencari jam tangan bernuansa klasik dan retro, ala-ala techy tahun 80-an.

Casio AQ-800 hadir dengan berbagai varian warna dial dan strap. Awalnya aku suka banget yang berwarna emas (Casio AQ-800EG-9A) karena aura retronya kental sekali. Sayang harganya lumayan jauh lebih mahal ketimbang varian lain sehingga aku pilih saja varian yang berdial putih kotak-kotak (Casio AQ-800E-7A).

Casio AQ-800 bergaya retro

 

Ukuran Mungil dan Ringan

Casio AQ-800 pada dasarnya dipasarkan sebagai jam untuk pria. Namun mengingat tren jam tangan pria yang ukurannya gede-gede, jam tangan ini tergolong jam tangan mungil. Kalau membandingkan dengan Casio MQ-24 yang sempat aku ulas sebelumnya, ukuran kedua jam tangan tersebut nggak jauh beda. Ya, sekecil itu memang. So, baik cowok maupun cewek semuanya bisa pakai jam tangan ini. Bisa dibilang Casio AQ-800 termasuk jam tangan unisex.

Ukuran yang mungil berimbas pada bobot jam tangan yang menjadi ringan. Disaat mengenakannya di pergelangan tangan, seakan-akan tak ada beban yang mengganggu pergerakan tangan kita karena bobotnya ringan banget (hanya 52g). Casing yang berwarna metalik kilap ini sebenarnya berbahan plastik resin, sehingga menjadi salah satu faktor utama mengapa jam tangan ini berbobot ringan.

Dress Up – Dress Down? Masuk Semua Coy!

Casio AQ-800 menurutku cocok di segala attire. Mau casual harian hingga smart pake jas – kemeja – dasi masih cocok. Ukuran kecil, tipis, berstrap logam, pas banget buat jadikan dress watch, meskipun ada twist retro di tampilan jam tangannya. Menurutku ada aura keunikan tersendiri ketika mengenakan jam tangan ini.

Ukuran yang kecil nan tipis, selap-selip di dalam lengan panjang bisa banget!

Rich of Feature

Biarpun ukurannya kecil, Casio AQ-800 menyimpan banyak fitur loh! Meskipun the main show ialah jam analognya, sejatinya secara DNA jam tangan ini ialah jam tangan digital. Maka dari itu fitur-fiturnya mirip seperti jam tangan Casio digital yang lainnya.

Ada alarm (yang suprisingly lumayan berisik), stop-watch, dan dual time, yang kesemua fitur tersebut ditampilkan di instrumen digitalnya. Disediakan dua tombol untuk mengakses fitur-fitur tersebut. Butuh penyesuaian sedikit sih dalam pengoperasiannya, mengingat sebagian besar jam tangan digital Casio paling tidak minimal ada tiga tombol pengoperasian. Setelah terbiasa, menurutku secara user experience cukup intuitif. 

All Show No Go

Casio AQ-800, secara tampilan memang punya keunikan tersendiri. Watch face ana-digi yang unik memberikan aura retro yang kental banget. Namun sayangnya yang ingin kukomentari ialah jam tangan ini pure cocoknya buat tampilan doang. Secara practicality itu nggak banget. Serius.

Pembacaan Jam yang Sulit 

Ya, fine, tampilan analog-digital dengan ukuran mungil menampilkan kesan retro yang kuat. Hanya saja pembacaan waktu di jam tangan ini agak sulit dilakukan, mesti dilihat dengan cermat. Apalagi instrumen digitalnya, basically it's useless. Digitnya kecil, dan layarnya menjorok ke dalam sehingga butuh extra effort buat membaca instrumen digitalnya. Instrumen analognya juga demikian. Entahla apakah karena varian yang kumiliki berdial putih sehingga minimnya kontras antara backgroundmarker dan jarumnya. Minimnya kontras tersebut, diperparah juga dengan ukuran yang mungil sehingga harus betul-betul dilihat untuk melakukan pembacaan jam.

Di tempat gelap? Ya wassalam. Jam tangan ini TIDAK ADA fitur pencahayaan sama sekali. Tidak ada backlit, bahkan lume yang basic-nya ada di mayoritas jam tangan analog pun absen dari Casio AQ-800 ini. Jika hari mulai gelap maka siap-siap jam tangan Anda tidak bisa dilihat (kecuali dengan senter :p).

Watchface dari Casio AQ-800E-7A, dengan stopwatch yang sedang berjalan di instrumen digitalnya

Strap, Si Penarik Rambut

Jika tipikal lengan Anda yang lebat bulunya, bersiap-siap tangan Anda akan sering dijambak oleh jam tangan ini. Entahla, memang penyakit strap stainless di jam tangan entry level Casio terkesan ala kadarnya, termasuk strap bawaannya Casio AQ-800. Finishing terkesan ala kadarnya, diperparah strap yang suka nyabutin bulu tangan. Aku pun sering merasa kesakitan karena rambut lengan tanganku ditarik oleh strap jam tangan ini. Padahal lenganku bukan tergolong yang bulunya lebat. It's not a big deal tbhtoh kalo memang suka sedikit kesakitan bisalah ditolerir.

Material Seadanya

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, meskipun tampil glossy ala-ala jam tangan berbahan logam sebenarnya body Casio AQ-800 berbahan plastik resin. Sure, tidak ada salah dengan bahan resin ini. Tetapi biasanya, penyakit jam tangan resin yang glossy seperti ini lebih mudah lecet dibandingkan yang pakai real metal. Belum lagi catnya mengelupas jika tergores cukup parah.

Crystal-nya pun, percaya atau tidak, menggunakan bahan akrilik. Bahan crystal yang biasanya ditemukan di jam tangan kere-hore pun ditemukan di Casio AQ-800. Lagi-lagi, crystal akrilik seperti ini rentan banget terhadap goresan.

Tidak ada salahnya dengan kombinasi material seperti tersebut, terutama di jam-jam tangan yang murah. Namun untuk sebuah jam tangan hampir menyentuh harga 1 juta, rasanya kok pelit banget. Menurutku ada baiknya Casio menggunakan material bodi dan crystal yang lebih awet biarpun harganya nanti jadi lebih mahal. Mengingat nilai jual utama dari jam tangan ini adalah tampilannya, harusnya Casio AQ-800 bisa tampil tetap cantik meskipun umurnya sudah bertahun-tahun dan dipakai setiap hari.  

Pengoperasian yang Sulit

Seperti yang kusebutkan sebelumnya, pengoperasian instrumen digital Casio AQ-800 tidak begitu sulit. Beda ceritanya di bagian analognya. Ya, penunjuk jam digital dan analog keduanya tidak tersinkronisasi! Gerakan per detiknya kalau diperhatikan memang "trigger"-nya sama, namun penunjuk jamnya tidak ada fitur auto sinkronisasi, mesti dilakukan secara manual.

Yang jadi masalah, nyeting jarum analog Casio AQ-800 ini menurutku ngeselin banget! Iya sih, tersedia tombol yang agak mendem di sebelah kanan untuk memajukan penunjuk jarum jam panjang sebanyak 1/3 menit (harus dipencet dengan bantuan benda lancip, seperti ujung pensil misalnya). Ingat, kata kuncinya "memajukan". Bagaimana, misalnya nih, ingin nyeting jam 12:00, eh ternyata nggak sengaja kepencet jadinya 12:01? Dikarenakan nyetingnya hanya bisa "maju", mau tidak mau Anda harus maju terus hingga penunjuk jamnya mutar kembali ke waktu yang diinginkan. Mesti dilakukan secara hati-hati nih!

Kesimpulan

Casio AQ-800 menurutku sebuah wirstwatch terbaik yang mengedepankan gaya klasik dan retro. Buat kalian yang mencari jam tangan unik dan bertemakan retro, aku sih highly recommended it. Harganya pun nggak mahal-mahal amat, sekitar Rp700.000-an saja.

Hanya saja, jam tangan ini menurutku lebih mengedepankan penampilannya saja, yaitu tampil klasik dan retro. Secara fitur, usability, dan bahan material pun terkesan biasa-biasa saja. Bahkan terkesan pelit untuk ukuran jam tangan seharga 700 ribuan. Menurutku masih banyak jam tangan lain yang lebih "usable" ketimbang si AQ-800, bahkan dengan harga yang tak sampai tujuh ratus ribu rupiah.

Lagi-lagi, menurutku tak semua orang bakal suka dengan jam tangan ini. Hanya segelintir orang yang punya taste tertentu yang bakal suka. Kalau kamu tipikal yang mau tampil berbeda dan retro ala-ala tahun 80an, mungkin jam ini cocok buat kamu.

 

Posting Komentar

ads
avatar
Admin THE-Mangcoy Online
Welcome to THE-Mangcoy theme