Selasa, 11 Januari 2022

Mempercepat Laptop Lama Agar Kencang Seperti Laptop Baru

Tips Mempercepat Laptop Lawas Agar Kencang Seperti Baru - Memiliki laptop usang menjadi permasalahan tersendiri bagi si pemiliknya. Di satu sisi ingin memiliki laptop terbaru yang lebih kencang tetapi kondisi keuangan yang tidak memungkinkan, di sisi lain kondisi pekerjaan kita yang memerlukan perangkat PC sehingga mau tak mau mesti bertahan dengan laptop usang yang kondisinya semakin hari semakin mengenaskan.

Pada tulisanku kali ini, aku akan memberikan beberapa tips jitu buat mempercepat laptop usang kita, agar bisa kencang layaknya laptop-laptop keluaran baru. Sebelum memensiunkan perangkat usang Anda yang kini performanya semakin lambat dan unusable, mungkin tips-tips berikut ini dapat dicoba agar dapat menggali potensi-potensi performa yang dimilikinya. Penasaran bagaimana tipsnya? Simak tulisan berikut ini.


Upgrade ke SSD

Mayoritas laptop-laptop tua masih memanfaatkan hard disk mekanikal yang terkenal lambat. Belum lagi sifat laptop yang sering dibawa kemana-mana, sehingga hard disk di dalamnya pun turut ikut terguncang yang dapat merusak piringan magnetik di dalam hard disk. Hard disk yang rusak membuat kemampuan baca-tulis hard disk semakin menurun dan membuat responsivitas PC semakin lambat, bahkan berpotensi merusak file-file penting kita di dalamnya.

Solusinya? Upgrade ke SSD dapat menjadi jalan pintas untuk meningkatkan performa laptop. Mengapa? Sejatinya Solid State Disk (SSD) merupakan media penyimpanan berbasis chip, layaknya sebuah flash disk. Karena tidak ada part mekanik yang bergerak, sehingga cenderung lebih awet dan tahan banting. SSD juga memiliki kemampuan baca random yang sangat cepat, sehingga dapat meningkatkan responsivitas komputer apabila SSD digunakan sebagai booting drive.

Laptop-laptop modern pada umumnya menggunakan interface M.2 dan SATA sebagai konektivitas media penyimpanan internal. Namun pada laptop-laptop keluaran lama, kebanyakan hanya menggunakan interface SATA dan ada beberapa yang menggunakan mSATA. Ada juga yang masih menggunakan interface PATA/IDE, yang sering ditemukan pada laptop-laptop jadul. Oleh sebab itu, kenali port media penyimpanannya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli SSD.

Tips Memilih SSD Buat Laptop Jadul

Jika menilai harga per kapasitas, SSD jauh lebih mahal ketimbang hard disk. Dengan uang Rp600.000 misalnya, kita dapat membeli hard disk dengan kapasitas 1 TB. Sedangkan untuk membeli SSD dengan jumlah uang yang sama, mungkin kita hanya dapat yang berkapasitas 240 GB saja. Harga boleh mahal, tetapi peningkatan performa yang diberikan worth every penny. Oleh sebab itu, pertimbangkan seberapa banyak kapasitas yang diperlukan sebelum memutuskan membeli SSD

  1. Kenali Slot Penyimpanan Laptop
  2. Seperti yang aku jelaskan sebelumnya, kebanyakan laptop menggunakan interface SATA dan ada beberapa yang menyediakan port mSATA. Untuk SSD SATA sangat mudah ditemui di toko-toko komputer. Mulai dari kapasitas 120 GB hingga 1 TB, merk yang abal-abal hingga yang mendunia pun bisa dibeli tergantung dana yang dimiliki.

    Untuk SSD mSATA aku kurang merekomendasikan, kecuali Anda menginginkan solusi dual storage. Ketersediaan mSATA sendiri cenderung langka dan harganya relatif lebih mahal.

    Lantas bagaimana jika laptopnya masih menggunakan interface IDE? Mencari SSD IDE layaknya mencari jarum di dalam jerami, alias almost impossible to find. Kebanyakan para penggemar laptop klasik menggunakan solusi converter mSATA to IDE enclosure, sehingga Anda mesti membeli SSD mSATA yang cenderung langka beserta converter tersebut. Belum lagi tak semua laptop mendukung converter tersebut. It’s kinda hit or miss, but worth to try.

  3. Pertimbangkan Kapasitas yang Diperlukan
  4. Karena harga per gigabyte SSD yang mahal, kita mesti pintar-pintar merencanakan kapasitas SSD yang diperlukan. Jika laptop yang nantinya hanya berisi sistem operasi dan data-data dokumen yang kecil, SSD 120 GB sudah cukup. SSD 240 GB bolehlah buat jaga-jaga untuk kedepannya.

    Jika isi datanya hanya berupa film-film yang berukuran besar, menggelontorkan uang untuk SSD 480 GB – 1 TB rasanya bukan pilihan yang bijak. Ada baiknya tetap menggunakan SSD berkapasitas kecil khusus untuk sistem operasi, dan data-data jumbo tadi tetap di dalam hard disk. Hard disk lama kita dapat dimanfaatkan sebagai hard disk eksternal. Loh, bagaimana caranya? Caranya cukup membelikan enclosure SATA to USB.

    Atau Anda bisa menggunakan solusi dual storage. Jika laptop memiliki slot mSATA, bisa menggunakan SSD mSATA khusus tempat menyimpan sistem operasi, dan hard disk lama dikhususkan untuk penyimpanan data saja. Atau jika laptop Anda memiliki DVD Drive yang rasanya tidak terpakai lagi, slot DVD tersebut bisa dimanfaatkan untuk tempat hard disk lama dengan memakai HDD Caddy.

  5. Pilih Brand yang terbaik
  6. Sejatinya SSD akan memberikan peningkatan performa yang signifikan, baik SSD bermerk abal-abal dan murahan maupun brand terbaik. SSD yang mahal memang menawarkan fitur-fitur yang dapat meningkatkan performa SSD. Namun jika niatnya hanya untuk meningkatkan performa laptop lawas, SSD kere hore semacam MidasForce 120 GB seharga Rp250.000 sudah cukup. Kalau mau yang “agak bagusan”, ADATA SU650 bisa menjadi pilihan karena banyak mendapatkan positive review dari media-media.

    Untuk bahasan lebih lengkap terkait upgrade SSD silahkan cek tulisanku yang lainnya: Laptop Lelet? Cukup Ganti Komponen Berikut Ini!

Upgrade RAM

Ukuran RAM yang kecil dapat menjadi penyebab laptop lawas kita berjalan sangat lambat. Laptop-laptop keluaran lama biasanya hanya dipasangkan 2 GB saja, bahkan lebih kecil. Oleh sebab itu, memberikan RAM ekstra dapat memberikan ruang lega bagi sistem operasi untuk menjalankan aplikasi-aplikasi yang ingin kita jalankan. Ada beberapa hal yang mesti kita perhatikan sebelum mengupgrade RAM.

  1. Perhatikan Jumlah Slot
  2. Sebelum memutuskan membeli RAM, perhatikan apakah laptop kita memiliki slot RAM. Ada beberapa laptop, mostly netbook-netbook berukuran kecil, RAMnya onboard dengan motherboard, sehingga tidak bisa diupgrade. Skip tutorial ini, deh. Jika memiliki slot RAM, perhatikan apakah tersedia dua slot atau hanya satu slot. Laptop dengan satu slot RAM, mau tak mau Anda harus mengganti RAM yang lama dengan kapasitas yang lebih besar. Apabila terdapat dua slot RAM, dan hanya terpakai satu, cukup menambah RAM yang baru dan kapasitas kedua RAM tersebut dijumlahkan. Misal sebelumnya terpasang RAM 2GB, dengan menambah 2 GB lagi membuat laptop Anda memiliki RAM 2 GB + 2GB = 4 GB.

  3. DDR2 or DDR3?
  4. Selain memperhatikan jumlah slot memorinya, jenis slot juga harus diperhatikan apakah menggunakan DDR3, DDR2, atau bahkan masih DDR1. Laptop keluaran 2009 keatas biasanya menggunakan DDR3, dan DDR2 untuk keluaran sebelumnya. Cara termudah untuk mengecek jenis slot memori Anda dapat menggunakan aplikasi CPU-Z.

    Ketersediaan RAM DDR3 sangat mudah ditemui di pasaran, baik kondisi baru maupun bekas. Sedangkan untuk RAM DDR2 Anda mesti bergantung dengan pasar barang bekas, karena memori DDR2 brand new sangat sulit didapatkan.

  5. Kapasitas RAM Maksimal yang Didukung
  6. Tiap laptop memiliki ukuran RAM maksimal yang didukung. Hal ini bergantung pada memory controller pada tiap laptop. Untuk laptop berprosesor Intel Sandy Bridge dan seterusnya, mostly support up to 16 GB, sedangkan generasi sebelumnya hanya mendukung 8 GB saja. Sesuaikan dengan tipe laptop yang Anda miliki.

Optimalkan Sistem Pendingin Laptop

Penyakit laptop-laptop tua adalah sistem pendingin yang tak optimal lagi. Biasanya hal tersebut disebabkan oleh debu yang bersarang di dalam laptop dan thermalpaste yang mengering. Sistem pendingin yang terganggu akan menyebabkan laptop menjadi overheat yang dapat menurunkan kemampuan performa laptop, bahkan berpotensi merusak laptop. Oleh sebab itu, membersihkan laptop dan mengganti thermalpaste dapat mengembalikan kemampuan performa laptop seperti sedia kala.

  1. Membersihkan Internal Laptop Dari Debu

  2. Jika terdapat debu-debu yang menempel di ventilasi pendingin laptop, dapat dibersihkan dengan kuas bersih, atau menyemprotkan air bertekanan ke dalam ventilasi. Untuk membersihkan secara keseluruhan, ada baiknya membongkar laptop dan membersihkan kipas maupun heatsink secara keseluruhan. Untuk mengakses heatsink dan kipas pendingin, biasanya kita mesti membongkar laptop secara keseluruhan. Jika dirasa takut laptop menjadi rusak akibat dibongkar sendiri ada baiknya diserahkan saja kepada yang lebih profesional.

  3. Ganti Thermalpaste

  4. Sembari membersihkan heatsink, ada baiknya mengganti thermalpaste yang terletak di antara heatsink dengan prosesor. Thermalpaste berfungsi mengisi celah antara permukaan prosesor dengan pendingin agar proses transfer panas dapat berjalan dengan optimal. Seiring berjalannya waktu, thermalpaste tersebut lama-kelamaan akan mengering sehingga kemampuan mentransfer panas semakin berkurang. Proses transfer kalori yang kurang optimal tersebut membuat prosesor menjadi overheat, yang pada nantinya akan mempengaruhi performa laptop.

    CATATAN: Jika laptop Anda menggunakan thermal pad, jangan sekali-kali menggantinya dengan thermalpaste! Thermalpaste tidak akan mengisi celah prosesor dengan pendingin secara sempurna.

Gunakan Sistem Operasi yang Ringan

Jika laptop tua kesayangan Anda masih terasa lambat, mungkin ada baiknya mempertimbangkan menggunakan sistem operasi yang ringan. Windows XP dan Windows 7 merupakan duo sistem operasi yang dikenal ramah terhadap PC lawas, sehingga performa laptop akan terasa ringan jika menggunakan sistem operasi tersebut di laptop tua kita. Namun, menggunakan Windows 7 maupun Windows XP di zaman sekarang sangat tidak direkomendasikan. Disamping dapat membahayakan keamanan laptop yang dikarenakan tak ada lagi dukungan pembaruan keamanan, semakin banyak aplikasi-aplikasi modern yang kini tidak memberikan support terhadap kedua sistem operasi tersebut. 

Solusi lainnya adalah hijrah ke Linux, dan menggunakan distro Linux yang ringan. Distro Linux yang ringan ini biasanya berasal dari distro-distro Linux modern pada umumnya dengan mengurangi fitur-fitur yang tak diperlukan, sehingga menghasilkan distro Linux ringan yang ramah terhadap komputer lawas. Salah satu distro Linux ringan yang layak dicoba adalah Lubuntu, yang merupakan versi ringannya Ubuntu (Baca juga: Alasan Aku Mencintai Ubuntu).

***

Demikianlah Tips Mempercepat Laptop Usang Agar Kencang Seperti Baru. Tips-tips tersebut sudah aku praktekkan di laptop Acer Aspire 4736 milik temanku. Beliau mengeluhkan bahwa laptop berjalan sangat lelet, bahkan untuk membuka Google Chrome saja membutuhkan waktu 30 menit. Setelah dilakukan “tweaking”, kini laptop ini berjalan layaknya laptop-laptop keluaran terbaru sekalipun.

Apakah Anda juga seorang pemilik, atau bahkan pengguna laptop lawas? Dare to try it? Ayo ceritakan pengalaman suka-duka Anda disaat menggunakan laptop yang lelet di kolom komentar di bawah!


1 comments:

  1. Wih keren banget kakak Aldan. Tapi gaktau yaa dan aku kagok banget sih kalo soal hardware wkwk

    BalasHapus
ads
avatar
Admin THE-Mangcoy Online
Welcome to THE-Mangcoy theme